Biodata Sudharmono Singkat serta Profil Biografi Lengkap Mantan Presiden RI akan admin bahas kali ini. Wakil Presiden adalah sebuah jabatan pemerintahan yang tingkatannya berada di satu level lebih rendah daripada jabatan seorang Presiden. Walaupun terkadang kinerja wakil presiden tidak terlalu kelihatan namun sebenarnya presiden merupak orang paling berpengaruh dan memliki kekuasan terbesar nomor dua setelah Presiden. Di Indonesia, wakil presiden berada pada satu paket dengan presiden dan dipilih secara langsung oleh warga negara Indonesia melalui pemilu. Untuk beberapa masalah, wakil presiden bisa mengambil alih jabatan presiden apabila presiden sedang berhalangan untuk beberapa waktu atau melakukan pengunduran diri.
Daftar Isi
Biodata Sudharmono Singkat
Artikel kali ini akan membahas mengenai kehidupan singkat tentang seorang wakil presiden Indonesia ke 5 yaitu Bapak Suharmono. Beliau adalah seorang purnawirawan Letnan Jendral. Ia lahir di kota Cerme,Gresik, Jawa Timur, pada tanggal 12 maret tahun 1927. Ia menjabat sebagai wakil presiden pada masa pemerintahan Soeharto sebagai presiden saat itu. Beliau menggantikan posisi bapak Umar Wirahadikusumah sebagai wakil presiden sebelumnya yang telah menjabat satu periode penuh masa jabatan.
Biodata Sudharmono Singkat
Nama Lengkap | Sudharmono |
Nama Panggilan | Pak Dar |
Tempat Lahir | Cerme, Gresik, Jawa Timur |
Tanggal Lahir | 12 Maret 1927 |
Agama | Islam |
Nama Ayah | Raden Soepijo Wiroredjo |
Nama Ibu | Nganten Soekarsi |
Pasangan | Emma Norma |
Anak | Aryani Sudharmono, Tantyo A.P Sudharmono |
Keluarga Sudharmono dan Kisah Masa Kecilnya
Bapak Sudharmono merupakan anak dari pasangan suami istri bernama Raden Soepijo Wiroredjo (ayah) dan Raden Nganten Soekarsi (ibu). Namun, ia harus menelan kenyataan pahit sebagai seorang yatim piatu di usianya yang masih kecil karena harus ditinggal oleh ayah dan ibunya. Sudharmono akhirnya memilih untuk tinggal bersama pamannya yang adalah seorang juru tulis di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Walaupun tinggal bersama pamannya, namun beliau sering berpindah pindah untuk tetap dapat bertahan hidup dan menggantungkan dirinya pada beberapa anggota keluarga dari pihak ibu dan pihak ayahnya.
Sejarah dan Riwayat Pendidikan dan Karir Lengkap Beliau
Sudharmono dan adiknya yang bernama Siti mulai disekolahkan di Hollands Inlandsche School (HIS) oleh pihak keluarga dari ibunya di Jombang. Selama bersekolah disana, beliau dikenal sebagai sosok anak yang cerdas dalam hal berhitung dengan cepat. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan ke jenjang menengah pertama di SMP Negeri 2 Semarang pada tahun 1943. Tahun 1943 adalah tahun dimana Indonesia dijajah oleh negara Jepang. Peraturan yang berlaku saat itu adalah seluruh pelajar wajib mengikuti latihan dasar militer yang akan diawasi oleh pihak Jepang.
Babak Baru Soedharmono Bersama Seinendan
Keuletan dan keterampilannya saat berlatih dasar militer membuat ia dipercayai oleh pihak Jepang menjadi pasukan Seinendan. Sejak saat itu, ia selalu melatih kemampuannya dan keterampilan yang dimilikinya. Pada tahun 1945 tepat 2 bulan setelah Indonesia meredeka, Sudharmono aktif dalam organisasi TKR. Ia aktif membela kegiatan bangsa dan tanah air. Tanggal 15 oktober 1945 terjadilah peristiwa bersejarah di Semarang yang sangat meninggalkan luka mendalam karena telah memakan banyak korban akibat pertempuran yang berlangsung selama lima hari.
Soedharmono yang Masuk Ke Jajaran TNI AD
Pertempuran yang terjadi tersebut membuat Sudharmono mantap untuk terus memperjuangkan dan membela warga negara Indonesia. Hal ini dibuktikannya dengan mengikuti pendidikan umum dan kemiliteran. Saat itu, beliau bercita-cita untuk bisa membantu negaranya dengan menjadi seorang TNI AD.
Sejarah dan Profil Karier Singkat
Komandan Pasukan Divisi Ronggolawe
Pada tahun 1945 hingga tahun 1949, Sudharmono diangkat menjadi komandan pasukan divisi ronggolawe. Kemudian pada tahun 1957 ia diangkat menjadi jaksa tentara, dimana pada saat itu ia juga merangkap sebagai perwira staf penguasa perang pusat. Karena keuletan dan kemampuan yang dimilikinya, ia kemudian diangkat menjadi jaksa tertinggi.
Ketua Tim Penertiban Personil Pusat
Tak henti hentinya berkarya dan membela tanah air, ia kembali berprestasi dan diangkat menjadi ketua tim penertiban personil pusat di tahun 1962 hingga tahun 1966.
Awal Mula Terjun di Bidang Politik
Pada tahun 1966, ia kemudian berpikir untuk merambah ke dunia politik. Ternyata, kemampuannya dalam dunia politik juga tidak dapat dianggap remeh. Ia terpilih menjadi sekretaris kabinet dan pada saat itu merangkap menjadi sekretaris dewan stabilisasi ekonomi hingga pada tahun 1972. Kemampuannya yang dianggap dapat merubah Indonesia ke arah yang lebih baik lagi membuatnya menemukan jalan sehingga ia terpilih menjadi Menteri Sekretaris Negara di tahun 1973 hingga tahun 1988.
Ikut Andil dalam Partai Golkar
Kemudian di tahun 1980 ia tertarik dan berhasil menjadi anggota sebuah partai golongan karya. Kemampuannya terhadap isu isu politik negara dilatihnya saat berada pada partai tersebut, akhirnya pada tahun 1983 beliau pun diangkat menjadi ketua umum partai golkar yang ke empat dimana sebelumnya dijabat oleh Amir Murtono. Dijadikannya Sudharmono menjadi ketua umum partai golkar ternyata mengantarkannya dalam sebuah kesempatan menjadi seorang wakil presiden. Sehingga saat masa jabatannya sebagai ketua umum partai telah berakhir, ia pun kemudian diangkat menjadi wakil presiden yang ke 5 menggantikan posisi pak Umar pada tahun 1988 hingga 1993.
Profil Biografi Soedharmono Bersama Keluarga
Tokoh militer yang menganut agama islam ini dikenal dengan panggilan Pak Dar. Pak Dar diketahui memiliki seorang istri bernama Emma Norma. Dari pernikahannya bersama istrinya tersebut, mereka dikaruniai tiga orang anak. Seorang putri yang bernama Aryani Sudharmono dan seorang putra bernama Tantyo A.P. Sudharmono. Sebagai seorang tokoh militer dan tokoh politik, Pak Dar dikenal dalam keluarga sebagai sosok yang hangat dan religius. Ia sering sekali mengingatkan anak-anak dan istrinya untuk tetap menjaga sholat lima waktu mereka.
Biodata Soedharmono Meninggal dan Tempat Pemakamannya
Pada tanggal 25 januari 2006, Pak Dar menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit MMC, Jakarta pukul 19.40 wib. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak-anaknya. Kemudian ia dikebumikan di TMP Kalibata yang upacara pemakamannya dipimpin oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian pada tahun 2012 silam, istri dari Pak Dar kemudian dipanggil oleh Allah SWT pada tanggal 19 juli karena sakit yang telah lama dideritanya. Ibu Emma akhirnya di makamkan di taman makam pahlawan, kalibata, jakarta.